Cita-cita , Kebajikan dan Pengalaman Spiritual

Cita-cita

sewaktu kecil, cita-cita merupakan pertanyaan yang paling sering ditanyakan "Jika sudah besar nanti ingin jadi apa?". setiap akan menuliskan data diri pasti tercantum cita-cita. Ingin jadi dokter, guru, polisi, pilot dsb. sebenarnya cita-cita terkadang dapat menjadi kunci sukses bagi seseorang. Jika seseorang itu memegang teguh suatu cita-cita, dan ia ingat selalu akan cita-citanya kemungkinan besar kesuksesan itu ditangan. ia akan berjuang sebisa mungkin untuk mewujudkannya.

sebenarnya apa sih cita-cita itu????
Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju.

Hidup tanpa cita-cita seperti hidup seseorang yang tersesat, tidak tau akan pergi kemana. bingung mencari jalan keluar. hanya mengikuti arah angin yang entah membawa kemana. Cita-cita dapat kita umpamakan sebagai rancangan hidup. yang mana didalamnya terdapat goal-goal(tujuan) yang menjadi arah hidup kita.

ketika dulu saya sangat ingin sekali menjadi seorang guru. keinginan ini didasarkan karena ketika kecil dulu saya melihat guru-guru yang mengajar enak sekali. memiliki banyak anak, terkadang jika jam istirahat murid-muridnya suka berbagi bekal dengan dia. sebuah pekerjaan mulia. namun seiring jalan waktu, cita-cita itu  dtinggalkan karena tidak sesuai dengan kepribadian. seorang guru harus sabar.. dan harus memiliki ilmu yang berlimpah. dan karena kedua faktor inilah saya mundur. takutnya gak sanggup

tidak hanya menjadi guru, ketika sma saya  memiliki cita-cita lain. bedanya cita-cita yang saya miliki bukan untuk menjadi sebuah profesi tertentu melainkan rencana kerja dimasa depan. ya, rencana untuk membangun sebuah sekolah. sekolah untuk 2 lapisan masyarakat yang berbeda. satu untuk siswa yang berdedikasi tinggi baik dari kalangan menengah maupun dari kalangan tidak mampu, dan satunya lagi diperuntukkan bagi anak-anak kalangan atas.

mengapa demikian, karena banyak anak-anak yang sangat mampu namun tidak memiliki hasrat belajar dan suka menyia-nyiakan uang orangtuanya. dan banyak anak-anak pintar serta cerdas namun mentok dengan urusan dana. yang tidak mampu tidak memiliki dana untuk meneruskan jenjang pendidikan yang terbaik. dan yang berasal dari keluarga mampu karena berbagai alasan tidak bisa menyekolahkan anaknya di tempat yang terbaik. dan disinilah titik pusat cita-citaku. bagaimana membuat mereka semua bersekolah dengan sangat baik.

yah, namanya juga cita-cita..


Kebajikan

Bukanlah kebajikan itu kalian memasuki rumah-rumah dari belakangnya, tetapi (pemilik) kebajikan itu adalah orang yang bertakwa. Masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya dan bertakwalah kepada Allah agar kalian beruntung. (Qs. al-Baqarah [2]: 189)

kebajikan itu tak lepas dari kebaikan. Prinsip bahwa kebajikan merupakan suatu pengetahuan adalah bahwa untuk mengatahui kebaikan adalah dengan melakukan kebaikan. kejahatan, kekeliruan atau semacanya muncul karena kurangnya pengetahuan, ketidakacuhan, dan ketiadaan lainnya. jika mengetahui kebaikan adalah dengan melakukan kebaikan, maka kekeliruan hanya datang dari kegagalan untuk mengetahui apa yang baik. "Tak ada orang yang melakukan kejahatan secara sukarela", kalau mengetahui kebaikan tentang sesuatu (dalam hal apapun itu), seseorang tak mungkin bermaksud memilih kejahatan.

Orang yang paling berat disiksa pada hari kiamat ialah orang yang dipandang (dianggap) ada kebaikannya padahal sebenarnya tidak ada kebaikannya sama sekali. (HR. Ad-Dailami)


Pengalaman Spiritual
'''Pengalaman spiritual''' adalah [[pengalaman batin]] seseorang. Spiritual itu sendiri dapat dikatakan sebagai batin. Semua gejolak mental seperti rasa gembira, sedih, indah, dll, merupakan pengalaman spiritual. Tetapi, kemudian makna "pengalaman spiritual" bertambah makna dan nilainya, bahwa yang diamksud dengan pengalaman spiritual adalah pengalaman-pengalaman [[mistis]] yang berbau keajaiban, termasuk di dala...
saya memiliki sebuah cerita, ntah ini yang disebut pengalaman spiritual atau bukan.. hanya mencoba berbagi..

saat sma saya seorang anak yang mungkin menyusahkan. kenapa?? karena ketika kelas 2 sma saya saya berteman dengan teman-teman yang shoppaholic tiada hari tanpa belanja dan keluyuran. dalam sebulan saya bisa berbohong untuk meminta uang hingga 500 ribuan lebih. saya bilang untuk sekolah, padahal uang itu hanyalah untuk kesenangan belaka. untuk beli ini itu, nyewa dvd ini itu, makan disana disitu. banyaklah keperluan yang gak penting. setiap bulan slalu begitu.. padahal ayah dan ibu harus membiayai 2 kakak yang kuliah di UI yang tentunya membutuhkan uang cukup besar. semesteran Rp 12juta untuk mereka berdua. belum lagi uang bulanan kedua kakak saya.

hingga akhirnya di semster 2 kelas 11 pemikiran kedepan untuk kelulusan dikelas 3 mulai menghantui. ada rasa takut, takut tidak lulus. berbagai pemikiran tentang kelanjutan pendidikan terus ada. yang tentunya perasaan ini bikin gak tenang :p

Sholat masih bolong-bolong, kerjaan membohongi orangtua terus, banyak kelakuan buruk yang saya lakukan. khawatir kelakuan-kelakuan buruk ini dapat berakibat gagalnya saya di kemudian hari. Rasa khawatir ini tidak mudah disingkirkan.

Hingga pada akhirnya, saya kembali dengan teman dekat ketika SD. Sebutkan saja dia fulan. dia bagaikan tameng, dan pengingat bagi saya. Dia selalu mengingatkan & mengajakku untuk sholat . Sholat dhuha yang dulu sering kulakukan, belakangan ku tinggalkan. namun dia terus mengingatkan. yaah walaupun dia ngajaknya dengan sindiran dulu.
Kebiasaan mengambil orangtua benar-benar saya tinggalkan. berharap, meski sadarnya terlambat smoga tidak mempengaruhi kelangsungan akademik.

alhamdulillah, saya belajar bahwa meski susah meski kekurangan uang, meski hati sedih, takut, gak enak saya tau.. semua harus diperbaiki.
Category: 1 komentar

1 komentar:

Modal Tlaten mengatakan...

Artikelnya menarik dan lanjutkan berbagi pada postingan berikutnya. Terim kasih.

Posting Komentar