MASYARAKAT PEDESAAN dan PERKOTAAN

MASYARAKAT PEDESAAN

Pembentukan Sosialisme Kemasyarakatan – Pedesaan

Berat Pelaksanaan untuk merancang Keadaan Sosial – Masyarakat, didasarkan Politik Sosialisme, bermasalah, karena, Sumber sumber Alam, yang dipinta untuk Industrialisasi – Ekonomi, andaikan … Pemerintahan “adalah Kekuasaan”.


1. Alasan alasan Keuangan ;

2. Kemampuan kemampuan Pemerintahan “menguasai” atas Wilayah – Daerah ;

3. De – Politisasi Kekuatan Rakyat,


Sifat Kepatuhan samadengan Penghambaan, menundukkan Diri karena ada suatu Penguasaan, berdasarkan Pengkhianatan Terhadap Ideologis Kemanusiaan (di Negara), merusak Sosialisme di dalam Struktur Bangunan Sosial – Masyarakat.


Hak hak Manusia di dalam Masyarakat – Pedesaan untuk berkeluarga, mengerjakan Tani di atas Lahan lahan Pangan, bermukim, dilanggar. Rakyat pun hanya jadi Kumpulan Orang orang untuk melaksanakan Kepentingan kepentingan Perlabaan Individualisme, bersama Kapitalisme – Uang (Negara) dengan mempolitisir Hukum atas Kebangsaan. Makhluk makhluk Buatan Tanpa Rasa Sosial.- Kemanusiaan.


Maka, Dialektika – Logika Perekonomian – Sosial Rakyat, yang terproses untuk Kelas Masyarakat Pedesaan, menuntut Revolusi, diajukan dalam Keadaan Politik untuk suatu Kenegaraan Sosial.

HUBUNGAN MASYARAKAT PEDESAAN dan PERKOTAAN (ditinjau dari sosialisasi dan kebutuhannya)

1. secara umum, masyarakat desa lebih bersosialisasi dengan kepribadian yang sederhana, sedangkan masyarakat perkotaan sosialisasinya sudah kurang dan kepribadiannya beragam.

2.Masyarakat pedesaan itu lebih bisa bersosialisasi dengan orang orang di sekitarnya. Lihat saja, kalau anda pergi ke suatu kampung, dan anda tanya sama seseorang siapa nama tetangganya, pasti dia hafal. Kalau di kota, kurang dapat bersosialisasi karena masing masing sudah sibuk dengan kepentingannya sendiri2.

Untuk kepribadian, orang desa lebih terkesan santai karena kerjanya tidak terlalu berat seperti orang kota. Orang kota kebanyakan sedikit stress karena banyaknya target / pencapaian yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Keduanya memangagak sulit untuk disatukan / disamakan.

3.Pola interaksi masyarakat pedesaan adalah dengan prinsip kerukunan, sedang masyarakat perkotaan lebih ke motif ekonomi, politik, pendidikan, dan kadang hierarki.

Pola interaksi masyarakat pedesaan bersifat horisontal, sedangkan masyarakat perkotaan vertikal.

Pola interaksi masyarakat kota adalah individual, sedangkan masyarakat desa adalah kebersamaan.

Pola solidaritas sosial masyarakat pedesaan timbul karena adanya kesamaan-kesamaan kemasyarakatan, sedangkan masyarakat kota terbentuk karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat.

4.PEdesaan perilaku sikap dijaga oleh masyarakat bersama dan masyarakat memiliki itikad untuk menjunjung tinggi norma" tersebut, sehingga antara satu sama lain saling menjaga, jika anak seseorang menyalahi aturan maka yang lain akan menegur dan itu dicontohkan secara turun temurun dari zaman nenek moyang hingga sekarang,

di perkotaan adabnya lain, lo elo, gue gue, kadang di komplek kecil aja, sebelah rumah g kenal siapa tetangganya.

Java MATIF

Nama File : relasinyoba.java
Fungsi Program : untuk menampilkan relasi suatu himpunan

Listing Program

* relasinyoba.java
*
* Created on December 12, 2009, 2:59 PM
package disguise;

/**
*
* @author Qurrota
*/
import java.io.*;
public class relasinyoba {
public static void main(String[] args) throws Exception
{
int i,j;
int [] k = new int[10];
int [] l = new int[10];
BufferedReader input =new BufferedReader(new InputStreamReader(System.in));
System.out.print("Banyak Anggota Himpunan X Maksimal 10 :");
int x=Integer.parseInt(input.readLine());
System.out.println("\n");

for(i=1;i<=x;i++) { System.out.print("Elemen himpunan X ke-"+i+" : "); int m=Integer.parseInt(input.readLine()); k[i]=m; } System.out.print("X={"); for(i=1;i<=x;i++) { System.out.print(k[i]); if(i!=x) System.out.print(","); } System.out.print("}"); System.out.println("\n\n"); System.out.print("Banyak Anggota Himpunan Y Maksimal 10 :"); int y=Integer.parseInt(input.readLine()); System.out.println("\n"); for(j=1;j<=y;j++) { System.out.print("Elemen himpunan Y ke-"+j+" : "); int n=Integer.parseInt(input.readLine()); l[j]=n; } System.out.print("Y={"); for(j=1;j<=y;j++) { System.out.print(l[j]); if(j!=y) System.out.print(","); } System.out.print("}"); System.out.println("\n\n"); System.out.println("Relasi yang mungkin :"); for (i=1; i<=x;i++) { for (j=1; j<=y;j++) { System.out.println("{"+k[i]+" , "+l[j]+"}"); } } System.out.println("\n Sifat Simetris Relasi :"); for (j=1; j<=y;j++) { for (i=1; i<=x;i++) { System.out.println("{"+l[j]+" , "+k[i]+"}"); } } }
Logika Program

• import java.io.*;
menunjukkan bahwa kita mengimport kelas Java IO .


• [public class relasinyoba
Merupakan bagian awal dalam mengawali pendefinisian kelas bernama relasinyoba. Pendefinisian kelas ini berupa suatu blok yang diawali symbol { dan diakhiri }.

Nama class main harus sama dengan namafile java, sehingga method main dapat dijalankan.



• public static void main(String[] args) throws Exception[/COLOR][/FONT]
public karena variabel dapat diakses semua kelas yang berisi variabel tersebut.

static yang menyertai metode ini menyatakan bahwa metode itu bersifat sama untuk semua instant class.

void main tidak ada parameter berkelas string yang gunanya untuk menangani sederetan huruf. Void berarti bahwa metode ini memberikan nilai balik.

args yang terletak sesudah kelas string itu menyatakan array dari objek string. String[]args, yang berada didalam kurung merupakan parameter atau argument

throws Exception menunjukkan bahwa jika terjadi error di dalam program, maka error tsb akan dilempar ke IO exception



int [] k = new int[10];
int [] l = new int[10];

pemberian nilai awal bahwa variabel i dan j bertipekan integer,
variabel k dan i menunjukkan deklarasi array bertipe data integer. Sedangkan angka 10 menunjukkan kapasitas array yang tersedia .


• BufferedReader input =new BufferedReader(new InputStreamReader(System.in));
System.out.print("Banyak Anggota Himpunan X Maksimal 10 :");
int x=Integer.parseInt(input.readLine());
System.out.println("\n");


Proses ini menunjukkan proses penginputan data dengan menggunakan BufferedReader dalam mendapatkan input di java yang nantinya akan dipergunakan dalam proses selanjutnya

“ input ” menunjukkan nama dari bufferedreader yang digunakan. Kemudian dilanjutkan dengan menampilkan informasi ke layar dari, banyak anggota himpunan x yang diinginkan dimana posisi kursor berada pada akhir baris

Elemen x merupakan hasil inputan keyboard dari banyak anggota himpunan x yang diubah menggunakan method.parseInt() yang bertipekan string ke data integer agar dapat dibaca.

\n : untuk mengenter ke baris bawah selanjutnya.



• [FONT="Courier New"][COLOR="DarkOrange"]for(i=1;i<=x;i++)
{
System.out.print("Elemen himpunan X ke-"+i+" : ");
int m=Integer.parseInt(input.readLine());
k[i]=m;



Menunjukkan proses perulangan for sehingga penggunaannya dapat menghemat penulisan program.

Dengan perulangan for ini bertujuan untuk mengulang statement “elemen himpunan x ke-“ untuk diisikan dengan variable i dari syarat yang telah ditentukan.

Syarat yang diinginkan adalah penentuan inisialisasi awal i dengan nilai 1, dimana kondisi/syaratnya harus <= x agar proses perulangan dapat dijalankan disertai pernyataan i++ yang menunjukkan penambahan looping bahwa variable counter kondisi i jika dijalankan akan bertambah satu untuk setiap stepnya.

Pengisian elemen k dari array i adalah m. Dimana nilai m yang bertipekan string diubah ke dalam integer dengan menggunakan metode parseInt(), dimana nilai m dimasukkan sebagai nilai input.


•System.out.print("X={");
for(i=1;i<=x;i++)
{
System.out.print(k[i]);
if(i!=x)
System.out.print(",");
}
System.out.print("}");
System.out.println("\n\n");


Menampilkan Himpunan X hasil dari penginputan ke layar yang terdiri atas beberapa elemen`, dalam satu rangkaian baris sesuai syarat perulangan dari i yang telah ditentukan.

Dalam pengisiannya dibutuhkan isi elemen k dari array i. dimana jika kondisi i tidak samadengan x, maka proses akan berhenti, dan kemudian dilanjutkan menampilkan keseluruhan dari himpunan x ke layar.

• System.out.print("Banyak Anggota Himpunan Y Maksimal 10 :");
int y=Integer.parseInt(input.readLine());
System.out.println("\n");

Menampilkan banyak anggota himpunan y yang diinginkan. Dimana y merupakan hasil inputan keyboard sebagai nilai dari input yang bertipekan integer.


•for(j=1;j<=y;j++)
{
System.out.print("Elemen himpunan Y ke-"+j+" : ");
int n=Integer.parseInt(input.readLine());
l[j]=n;


Menunjukkan proses perulangan sehingga penggunaannya dapat menghemat penulisan program.

Dengan perulangan for ini bertujuan untuk mengulang statement “elemen himpunan y ke-“ untuk diisikan dengan variable j dari syarat yang telah ditentukan.

Syarat yang diinginkan adalah penentuan inisialisasi awal j sama dengan 1, dimana kondisi/syaratnya <=x agar proses perulangan dapat dijalankan disertai pernyataan j++ yang menunjukkan penambahan looping bahwa variable counter kondisi j jika dijalankan akan bertambah satu untuk setiap stepnya.

Pengisian elemen l dari array j adalah n.
Dimana Nilai n berupa inputan keyboard dari data string ke integer dengan menggunakan metode parseInt(), dimana nilai n dimasukkan sebagai nilai input.

Menampilkan himpunan y dari hasil inputan elemen n sebelumnya. Dimana berlaku syarat dan ketentuan tertentu.


Dalam pengisiannya dibutuhkan elemen l dari j dimana jika kondisi j tidak samadengan y, maka proses akan berhenti, dan kemudian dilanjutkan menampilkan keseluruhan dari himpunan y.


• System.out.print("Y={");
for(j=1;j<=y;j++)
{
System.out.print(l[j]);
if(j!=y)
System.out.print(",");
}
System.out.print("}");

Menampilkan elemen y hasil dari penginputan, dalam satu rangkaian baris sesuai syarat perulangan yang telah ditentukan.
Dalam pengisiannya dibutuhkan elemen l dari j dimana jika kondisi j tidak samadengan y, maka proses akan berhenti, dan kemudian dilanjutkan menampilkan keseluruhan dari himpunan y ke layar.


• System.out.println("\n\n");
System.out.println("Relasi yang mungkin :");
for (i=1; i<=x;i++)
{
for (j=1; j<=y;j++)
{
System.out.println("{"+k[i]+" , "+l[j]+"}");
}
}


menampilkan relasi yang terjadi dari kedua himpunan x dan y. Relasi dari himpunan X ke himpunan Y adalah suatu himpunan bagian dari X x Y.

dimana elemen x didapat dari pengisian k pada i , serta elemen y dari pengisian l pada j. untuk keduanya ditampilkan sebagai relasi.

Dimana perulangan for pada i serta j dari elemen k dan l berlaku dalam pengisian dari setiap relasi yang akan di dapat.


• System.out.println("\n Sifat Simetris Relasi :");
for (j=1; j<=y;j++)
{
for (i=1; i<=x;i++)
{
System.out.println("{"+l[j]+" , "+k[i]+"}");
}
}
}


Menampilkan sifat simetris relasi. Dengan pengisiannnya berdasarkan perulangan for dari j dan i.

Sifat simetris relasi adalah jika (x,y) elemen X maka berlaku (y,x). (y,x) inilah yang disebut sebagai sifat simetris relasi.

l[j] berperan sebagai y, sedangkan k[i] sebagai x. 
Output program

PEMUDA dan Sosialisasi

* Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya.


* Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.

Pemuda era Reformasi
Peran pemuda di era reformasi semestinya optimal di semua bidang kehidupan masyarakat karena wadah mereka berhimpun baik di Ormas maupun partai politik di era Orde Baru selalu mendengungkan visi dan misi mengembangkan demkrasi, namun keika Orde Baru tumbang kalangan pemuda justru terjebak pragmatisme politik sesaat.

Namun peran pemuda di era reformasi justru terjebak pada pragmatisme kepentingan politik. Orentasi memperebutkan jabatan-jabatan politik begitu kuat, dibanding kepeloporan di bidang ekonomi, hukum dan budaya. Begitu juga penanaman nilai-nilai demokrasi dan akuntabilitas publik belum tampak dilakukan pemuda.

Di sisi lain, faktor kepemimpinan di kalangan pemuda juga berpengaruh atas posisi kegamangan itu. Jaringan kepemimpinan yang mereka hadapi mengakar ke atas, tetapi untuk kepentigan politik. Akibatnya, akan sulit memunculkan nasionalisme baru.

Kalangan pemuda masih berwacana mengenai wacana-wacana praktis dan kepentingan pragmatis sesaat. Orentasinya belum diarahkan untuk kepentingan jangka panjang.


PERAN MEDIA MASSA
masa remaja yang merupakan periode peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
dimana ditandai beberapa ciri:
* keinginan memenhi dan menyatakaan identitas diri.
* melepas diri dari ketergantungan orang tua
* memperoleh akseptabilitas di tengan sesama remaja.
Dengan ciri-ciri ini, remaja cenderung melahap begitu saja arus informasi yang sesuai dengan keinginan mereka.

upaya penangkalan:
* Pentingnya membekali remaja dengan keterampilan yang mencakup kemampuan menemukan, memilih, menggunakan dan mengevaluais informasi.
* Selain itu, diperlukan melakukan intervensi ke dalam lingkungan informasi mereka secara interpersonal.
* pemecahan lainnya adalah dengan bimbingan orangtua dalam menngkonsumsi media massa
* sedangkan media massa harus tetap konsisten dengan kode etik dan tanggung jawab sosial yang di embannya.

KROR (Kecenderungan Relasi Orang tua dan Remaja)

Hubungan KROR yang positif dapat menjadi faktor pendukung hubungan orangtua dan anak yang edukatif pula.Perubahan sosial dapat menjadi penghambat dalam mengembangkan KROR yang positif karena harus menghadapi KROR negatif yang terus berkembang.
Sedangkan KROR negatif, merupakan faktor yang tidak mendukung karena bersifat destruktif dan konfrontatif.

Remaja memiliki penialaian yang belum mendalam terhadap norma, etika dan agaam seperti halnya orang dewasa.

Terdapat 2 asumsi permasalahan pemuda:
1. Penghayatan mengenai proses perkembangan bukan suatu kontinum yang sambung menyambung.
Dinamika muda tidak lebih dari usaha menyesuaikan diri dengan pola-pola kelakuan yang sudah tersedia, dan setiap bentuk kelakuan yang menyimpang akan dicap sebagai sesuatu yang tidak sewajarnya.
Usaha-usaha dalam menyalurkan bakat pemuda pun terkadang bersifat fragmentaris, karena bukan merupakan suatu aktivitas, melainkan penyaluran tenaga dan berlebihan dari para pemuda tersebut.

2.Posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri.
Posisi pemuda sering ditentukan dan diwakili oleh pemikiran dari para generasi tua.
pola pemikiran "yang muda, tak boleh bicara" memiliki andil dalam sosialisasi kehidupannya.
dimana berkembang anggapan bahawa pemuda belum memiliki andil dalam ikut mendukung proses kehidupan bermasyarakat melainkan sebagai objek pengenmabangan bukan sebagai subjek penerapan.

Pemuda sebagai suatu subyek hidup, tentulah mempunyai nilai-nilai sendiri dalam mendukung dan menggerakkkan hidup bersama. hal ini hanya bisa terjadi apabila tingkah laku pemuda ditinjau sebagai interaksi terrhadap lingkungannnya.
penafsiran seperti ini yang disebut sebagai pendekatan eksoferis.

II PEMUDA dan IDENTITAS

Pemuda adalah suatu generasi yang terbebani bermacam-macam harapan dari generasi selainnya. hal ini dikarenakan pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang bermutu yang akan melanjutkan perjuangan generasi selanjutnya.
berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda ini harus digarap dalam pembinaan dan pengembangannya.

Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat,antara lain :
a. Kemurnian idealismenya
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kereativitasnya
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h. Masihlangkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat,sikap dan tindakanya dengan kenyatan yang ada.

Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri,bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi,baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.Ada beberapa hal yang perlu kiya ketahui dalam sosialisasi,antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.

a) Proses sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkunga budayanya. Dari proses tersebut,seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau memgikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan,melainkan melalui proses sosialisasi.

b) Media Sosialisasi
o Orang tua dan keluarga
o Sekolah
o Masyarakat
o Teman bermain
o Media Massa.

c) Tujuan Pokok Sosialisasi
o Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
o Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
o Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
o Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.

Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangan menentukan kemampuan diri pemuda dalam menselaraskan diri ditengah-tengah kehidupan masyarakatnya.
Oleh karena itu pada tahap pengembangannya, melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi dalam masyarakat.
seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehinggga mampu mengendalikan diri dalam hidup bermasyarakat secara baik dan tidak melanggar norma-norma sosial.

Beberapa Permasalahan Dan Tantangan
Perubahan-perubahan sosial budaya yang terjadi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang diikuti oleh masalah peledakan penduduk dan berbagai krisis dunia dalam bidsng ekonomi, social, budaya, politik dan pertahanan keamanan, telah mempengaruhi masyarakat secara mendasar.
Pengaruh itu drasakan pula oleh generasi muda atau pemuda sebagai masalah langsung menyangkut kepentingannya di masa kini dan tantangan yang dihadapinya di masa yang akan dating. Secara garis besar, permasalahan generasi muda itu dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yang meliputi :
a. Aspek Sosiologi Psikhologi
b. Aspek Sosial Budaya
c. Aspek Sosial Ekonomi
d. Aspek Sosial Politik

Aktualisasi Peran Pemuda

PEMUDA sesungguhnya bukan sekadar bagian dari lapisan sosial dalam masyarakat. Mereka memainkan peranan penting dalam perubahan sosial. Tapi, jauh daripada itu, pemuda merupakan konsepsi yang menerobos definisi pelapisan sosial tersebut, terutama terkait dengan konsepsi nilai-nilai. Sejarawan Taufik Abdullah (1995) memandang pemuda atau generasi muda adalah konsep-konsep yang sering mewujud pada nilai-nilai herois-nasionalisme. Hal itu disebabkan keduanya bukanlah semata-mata istilah ilmiah, melainkan lebih merupakan pengertian ideologis dan kultural. 'Pemuda harapan bangsa', 'pemuda pemilik masa depan bangsa,' dan sebagainya, betapa mensyaratkan nilai yang melekat pada kata 'pemuda'. Pernyataan menarik tersebut, dalam konteks Indonesia sebagai bangsa, menemukan jejaknya. Itu disebabkan berbicara sosok pemuda memang identik dengan nilai-nilai dan peran kesejarahan yang selalu melekat padanya. Sosok pemuda selalu terkait dengan peran sosial-politik dan kebangsaan. Itu dapat dipahami mengingat hakikat perubahan sosial-politik yang selalu tercitrakan pada sosok pemuda. Citra pemuda Indonesia tidak lepas dari catatan sejarah yang telah diukirnya sendiri.

Sumber :
* Ilmu Sosial Dasar - Foxit Reader
* http://www.homeartikel.co.cc/2009/06/pemuda-dan-sosialisasi-serta-peranannya.html
* http://www.kapanlagi.com/h/0000116387.html
* http://utankayu.blogspot.com/2007/02/merenungi-peran-pemuda.html
* http://www.mediaindonesia.com/read/2009/10/28/102454/68/11/Aktualisasi-Peran-Pemuda




INTERAKSI SOSIAL

KONSEP INDIVIDU, KELUARGA dan MASYARAKAT


I INDIVIDU

Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu.

Dalam bertingkah laku menurut pola pribadi suatu individu , terdapat tiga macam kemungkinan:

1. Menyimpang dari norma kolektif ,

dalam hal ini suatu individu melakukan penyimpangan dari norma yang ada dapat dikarenakan oleh faktor lingkungan yang mempengaruhinya. bagaimana individu tersebut bertingkah laku dan berinteraksi dengan individu lainnya, dan bagaimana seseorang menyikapi lingkungannya. Penyimpangan bersifat negatif, dikarenakan dapat merugikan orang lain, serta menimbulkan perpecahan. Sebagai individu yang baik dan berakhlak, tentunya kita harus megikuti norma-norma yang ada.

2. Kehilangan individualitas
3. Mempengaruhi masyarakat
seorang individu mempengaruhi masyarakat baik dengan pola pikirnya maupun tingkah lakunya.


dalam pertumbuhan, individu terdapat 3 konsep pertumbuhan yakni:

* Aliran asosiasi : pertumbuhan merupakan suatu proses asosiasi

terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman luar melalui panca indra yang menimbulkan senssation maupun pengalaman dalam mengenal batin sendiri yang menimbulkan reflexions

* Aliran psikologi gestalt : pertumbuhan adalah proses diferensiasi

proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu. Pertama mengenal secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian demi bagian dari lingkungan yang ada.

*Aliran sosiologi : pertumbuhan merupakan proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial dan social kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dibagi kedalam tiga golongan :

1) Pendirian navistik
Pertumbuhan individu yang ditentukan oleh factor yang dibawa sejak lahir.

2) Pendirian empiristik dan environmentalistik
Pertumbuhan individu tergantung pada lingkungan


II KELUARGA

* Keluarga merupakan unit satuan masyarakat terkecil sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.

Menurut Sigmund Freud, keluarga terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita.

Sebuah keluarga secara universal terdiri dari ayah, ibu dan anak.

Keluarga sangatlah penting dalam membentuk kepribadian individu. Bagaimana individu berinteraksi dengan anggota keluarganya, dan bagaimana antar individu dalam keluarga tersebut menerapkan dan menjaga norma-norma dalam lingkup kecil, yakni di dalam lingkungan keluarga itu sendiri.

salah satu bentuknya adalah pola asuh dan pendidikan anak, sebagaimana kita tahu bahwa inilah salah satu peran keluarga dalam mentransmisikan atas nilai dan norma yang di pegang oleh masyarakat untuk diperkenalkan kepada anggota keluarga yang baru.

Menurut Soewaryo Wangsanegara

1) Pembentukan kepribadian
2) Alat reproduksi
3) Merupakan eksponer dari kebudayaan masyarakat
4) Lembaga perkumpulan perekonomian
5) Pusat pengasuhan dan pendidikan

Peristiwa terputusnya sistem keluarga, menurut William J, Goode (1983) :

1) Ketidaksahan, unit keluarga yang tidak lengkap
2) Pembatalan, perpisahan, perceraian, dan meninggalkan
3) Keluarga selaput kosong
4) Ketiadaan salah satu pasangan karena hal yang tidak diinginkan
5) Kegagalan peran penting yang tidak diinginkan

III MASYARAKAT

R. Linton, seorang ahli antropologi mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas – batas tertentu.

Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.

Interaksi Antara Individu, Keluarga Dan Masyarakat
Seorang individu barulah individu apabila pola prilakunya yang khas dirinya diproyeksikan pada suatu lingkungan social yang disebut masyarakat.

Gambaran mengenai relasi individu dengan lingkungan sosialnya:

a) relasi individu dengan dirinya
b) relasi individu dengan keluarga
c) relasi individu denganlembaga
d) relasi individu dengan komunitas
e) relasi individu dengan masyarakat
f) relasi individu dengan nasional

Hubungan antara masyarakat dan individu dapat digambarkan sebagai kutub positif dan kutup negatif pada aliran listrik. Jika dua kutub itu dihubungkan listrik ia akan mampu memberi kekuatan baginya dan menimbulkan suasana yang cerah. Jika individu dan masyarakat dipersatukan maka kehidupan individu dan masyarakat akan lebih bergairah dan suasana kehidupan individu dan kehidupan masyarakat akan lebih bermakna dan hidup serta bergairrah.